Kamis, 20 Oktober 2011

6 Rangers

yap inilah kisah suatu kelompok pertemanan atau bisa dibilang gangstar (cie ileh). 6 Ranger julukan yang baru saja terpikir dibenakku. Awal terbentuknya 6 Ranger ini terpelopori oleh kemauan belajar dari masing-masing kami yang akhirnya bertemu di suatu tempat bimbingan belajar yang namanya tidak mau disebut (nanti dibilang promosi pulak awak) xixixi.
Yap 6 Ranger ini terdiri dari 2 orang Wanita dan 4 orang Pria. Izinkan saya selaku Humas dari 6 ranger memperkenalkan diri kami yang pertama Ranger Kuning dia adalah Debora Juliana, Ranger Pink sebagai Thania Destiana, Ranger Hitam sebagai Wisman Fabrisse, Ranger Merah Saya Sendiri, Ranger Hijau adalah Heraldy Risva, dan yang terakhir Ranger Biru sebut saja namanya Rico Fentrison.

Tidak banyak panggilan tugas yang dilakukan oleh ke enam ranger ini namun banyak kegilaan yang sempat kami lakukan sebelum kami berpencar. ide kreatif itu timbul oleh Ranger Hijau di mana dia mengajak kami untuk nge-band di salah satu gereja yang mana alat musiknya bisa dibilang mantep. padahal pada waktu itu kami ada panggilan untuk belajar. tapi karena pada saaat itu pelajarannya biologi, jadi kami memutuskan untuk meninggalkan panggilan ini,

sesampainya kami di gereja tersebut kami pun memulai aksi briliant kami. sebenarnya ada seorang teman kami yang bukan anggota 6 Ranger ingin ikut dalam konser musikal kami. tapi anehnya si Ranger Biru merasa tidak senang dengan Keberadaan nya, sehingga dia melakukan berbagai macam cara supaya teman kami gak ikut (ckckck Ranger biru ini udah kayak artis gak mau diikuti oleh infotaiment). sebenarnya pilihan pertama kami bukan mau konser di gereja, melainkan di studio band, namun karena kebetulan pada saat itu semua studio penuh, maka si RangeR Hijau membawa kami ke gereja. Sesampainya di tkp kami pun mulai dengan memegang instrument masing-masing (hahaha) mulai dari gitar, piano, tanpa ada yang berani memainkan drum.
Si Ranger Merah selaku pemain piano pada saat itu mulai memencet tuts piano dan memainkan lagu-lagu yang tidak jelas (maklumlah amateur hahah) kira-kira sudah beberapa lagu yang kami mainkan kami pun sudah merasa bosan dengan aktifitas tersebut dan mulai berpikir untuk mengakhirinya, dan kegiatan hari itu pun berakhir.

Pada Suatu minggu entah sabtu aku lupa hari pastinya, kami pergi bertamu ke rumah si Ranger Pink. sebenarnya bingung kok Ranger punya rumah sendiri-sendiri. Kebetulan orang tua si Ranger Pink pada saat itu sedang pergi, dan mulai lah kami bereksperimen di tempat itu. lalu kami mengambil kartu dan memulai permainan yang katanya permainan ini bernama Tepuk Nyamuk. Permainan tepuk nyamuk adalah permainan tradisional masyarakat bugis (hahah ngarang) di mana permainan ini adalah menyebutkan urutan abjad kartu dari kartu as hingga king (ribet deh) yah begitulah. dan taruhan dari permainan ini adalah makan es batu bagi setiap pemain yang kalah dalam setiap rondenya. pada saat itu si Ranger Hitam tidak ikut bermain karena suatu alasan (spikk) dia lebih memilih bermain gitar dibanding main ama ranger lainnya. pertandingan baru dimulai dan babak pertama yang mendapat hukuman makan es batu adalah Ranger Hijau. satu gelas penuh es batu diguhkan oleh si Ranger Pink ke pada Si Ranger Hijau. kletek, begitulah bunyi es batu ketik bertabrakan dengan gigi si Ranger Hijau. pasti semuanya tau rasanya disuruh makan es batu segelas gimana. setelah hukuman si Ranger Hijau berakhir permainan pun kami lanjutkan kembali dan begitulah samapai kami mengakhiri permainan itu sampai pada akhirnya si Ranger Pink pada saat itu bertelepon dengan Pacarnya dan sepertinya mereka pada saat itu berantam. hahahahaha.. yah biasalah perempuan antara Ranger Pink dan Kuning mulai saling curhat dan bertikar pikiran, dan kamipun ranger-ranger yang lain sok-sok nimbrung sama urusan perempuan. ahahahah..
sek yo jal sambungannya para Ranger. kuliah sek

Lanjutannyaa..
Malam itu pun kami masih menunggu si Ranger Kuning dan Si Ranger Pink selesai. setelah mereka selesai, giliran kami yang ngomong-ngomong gak jelas. hahaha
Suatu hari di tempat perlabuhan para ranger si Ranger Kuning mendapat teman baru yang waktu itu bernama Teddy. Kami menyebutnya Teddiho (Kalau yang dibahasa saya itu artinya kasar eh) ahahahah.si Ranger Kuning pun grogi karena kami jodoh-jodohin sama si Teddy itu wakakak, kesian-kesian-kesian. semenjak saat itu samapai sekarang kalau menanyakan kabar sama si Ranger Kuning, aku pasti tidak pernah lupa bertanya mengenai si Teddiho itu. heheh.

Sedikit agak melenceng dari kisah 6 Ranger, si Ranger Hijau sebenarnya adalah orang yang menurutku sedikit autis gak jelas. hahah peace Her. Banyak kegilaan yang udah pernah kami lakukan dan mantapnya cuma berdua tok (bukan pasangan homo loh ya) xixixi ^^v. Samapai sekarang gaada kegilaan yang pernah aku lakuin sama seperti yang aku lakuin sama si Ranger Hijau.

Ngamen. itulah salah satu kegilaan yang aku lakukan sama si Ranger Hijau. Pada dasarnya kami ngamen buat bantuin dana untuk acara Natal SMA se-Pekanbaru yang diadakan oleh sekolah aku. dan si Ranger Hijau bukanlah teman satu sekolah aku. hahah. Malam itu sebenarnya gaada niat buat ngamen, tapi kebetilan si Ranger Hijau bawa gitar ke Markas kami. setelah selesai menuntut ilmu di markas kami masih coba-coba di depan markas, maklumlah seorang amatiran yang gak ngerti apa-apa waktu mau ngamen. sampai-sampai mikir kalau ntar ada preman kita kasih uang hasil ngamen aja ke preman itu (ngacok kan)?? setelah selesai cek sound kami memulai perngamenan kami. Tempat pertama yang kami tuju adalah Warung Pecel lele yang ada di depan markas. sesampainya di sana udah megang gitar, gaada yang mau ngomong duluan coba (permisis mau ngamen) hahaha